Monday, October 10, 2011

Framework lima kekuatan untuk mencapai keuntungan industri yang berkelanjutan

1. entri ( memasuki industri )

ancaman pendatang baru berat ringannya ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan masuk dan reaksi dari para pesaing yang telah ada di mana pendatang baru akan memasuki industri atau pasar tersebut. Jika hambatan masuk ke industri tinggi dan pendatang baru dapat dikalahkan oleh para pesaing yang telah ada, maka perusahaan secara nyata tidak akan mendapatkan ancaman serius dari pendatang baru.

Hamabatan baru dikatakan kuat apabila :

1. Skala Ekonomi Luas.

Skala ekonomis mengarah pada upaya penurunan biaya per unit produk. Skala ekonomi menghalangi pendatang baru karena factor ini memaksa pesaing untuk memilih industri dengan skala besar ( yang umumnya beresiko tinggi dan berbiaya tinggi) atau harus menerima ketidak unggulan biaya ( profitabilitas yang lebih rendah).


2. Diferensiasi Produk Besar.

Diferensiasi produk artinyaperusahaan yang mapan memiliki identifikasi merk dan loyalitas customer yang berakar pada periklanan,pelayanan pelanggan,perbedaan produk di masa yang lampau. Diferensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi loyalitas pelanggan yang ada.


3. Kebutuhan Modal Besar

Kebutuhan untuk menanamkan sumberdaya keuangan yang besar agar dapat bersaing menciptakan hambatan masuk.







4. Akses ke saluran distribusi yang luas

Hambatan msuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari pendatang baru untk mengamankan distribusi produknya. Bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang telah mapan, perusahaan baru harus membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara – cara seprti penurunan harga dan diskon.


5. biaya beralih pemasok besar .

hambatan masuk tercipta dengan adanya biaya beralih pemasok, semakin tinggi biaya beralih pelanggan, semakin tinggi hambatan masuk bagi pendatang baru.


6. Dilindungi peraturan pemerintah.

Kebijakan pemerintah dapat membatasi pendatang baru dengan peraturan perjanjian,peraturan periklanan, dan sebagainya.


2. kekuatan pemasok ( supplier input produksi )

pemasok menyadiakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memprfoduksi barang atau menyediakan jasa oleh indutri atau perusahaan. Organisasi didalam satu industri bersaing antar satu dengan lainnya untuk mendapatkan input seperti : bahan baku dan modal.
Apabila pemasok mampu mengedalikan perusahaan dalam hal penyediaan input,sedang indutri tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pemasok maka posisi tawar indutri menjadi lemah dan sebaliknya posisi tawar pemasok menjadi kuat. Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi apabila :

1. Jumlah pemasok utama.

Pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih
Terkonsentrasi dibandingkandimana para pemasok menjual
produknya.

2. Ketersediaan subtitusi.

Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual kepada
Industri.

3. produk kelompok pemasok terdiferensiasi atau pemasok telah penciptaan switching cost.

4. Ancaman integrasi dari pemasok.

Kelompok pemasok memperlihatkan ancaman yang meyakinkan untuk
melakukan forward integration.

5. Biaya beralih pemasok.

Biaya yang harus dikeluarkan cukup tinggi apabila berganti pemasok.


3. Kekuatan pembeli

Pembeli atau pelanggan disini terdiri dari pelanggan individu dan pelanggan organisasi. Dalam industri industri pertambangan tidak terdapat perantara antar industri dengan pemakai atau konsumen akhir. Pelanggan mempunyai posisi tawar yang kuat apabila :

1. Jumlah konsumen sedikit.

Semakin sedikit jumlah konsumen berarti semakin sulit bagi penjual untuk memperoleh alternative pembeli jika pembeli beralih. Kondisi ini membuat penjual bersedia memberikan hadiah atau kelonggaran dalam bentuk lain kepada pembeli.


2. Daya beli konsumen rendah.

Semakin rendah daya beli konsumen berarti semakin sulit bagi penjual untuk memperoleh konsumen karena kemampuan konsumensangta terbatas.


3. Biaya berganti merek rendah.

Biaya berganti merek harus dikeluarkan pembeli untuk beralih pada brand pesaing atau produk subtitusi adalah rendah, maka kekuatan kompetitif pembeli cukup kuat.


4. Loyalitas konsumen rendah.

Semakin tinggi loyalitas konsumen , semakin kuat kuat posisi tawar menawar mereka.

5. Informasi yang dimiliki lengkap.
Jika pembeli memiliki informasi yang baik tentang produk penjual, harga dan biayanya, semakin kuat posisi tawar menawar mereka.


4. Persaingan antara pemain industri.

Analisa pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar yang memberikan peluang-peluang keuntungan. Persaingan antara pemain industri dikatakan kuat apabila :

1. jumlah pesaingnya bertambah, serta ukuran perusahaan pesaing dan kapabilitinya menjadi relative sama.
2. jika permintaan pasar bertumbuh lambat.
3. jika kondisi industri membuat pesaing menggunakan strategi pemotongan harga atau senjata kompetitif lain untuk meningkatkan unit volume penjualan secara signifikan.
4. jika salah satu atau lebih pesaing tidak puas dengan posisinya dipasar dan meluncurkan tindakan untuk memperkuat posisinya dengan memanfaatkan expense dari pesaing-pesaingnya.
5. jika biaya beralih customer kepada brand lain rendah.
6. persaingan meningkat dalam proporsi sampai ukuran pembalasan kesuksesan dari maneuver strategi suatu perusahaan.
7. jika biaya untuk keluar dari industri lebihg tinggi daripada biaya untuk tetap berada dalam industri dan bersaing.
8. jika pesaing semakin beragam dalam visi, sumber daya dan asal Negara.
9. jika peruahaan kuat dari luar negeri mengakui sisi perusahaan lemah dalam negeri dan meluncurkan tindakan agresif dengandana yang sangat mencukupi untuk merubah perusahaan yang baru di akui sisinya menjadi pemain besar di pasar.

Analisis diatas ditujukan untuk mengetahui intensitas persaingan dalam kemampu labaan dalam industri, serta mengetahui kekuatan yang paling berpengaruh dalam perumusan strategi suatu industri ( Porter, 1998 ).

Kekuatanmasing – masing dari lima kekuatan bersaing tersebut merupakan funsi struktur industri, sedangakan kekuatan kemampuan industri secara progresif dalammencapai keuntungan yang diharapkan.



5. subtitusi dan komplemen.

produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelanggan dan akan mengurangi keuntungan perusahaan. Tersedianya produk subtitusi dipasar membuat pembeli membandingkan kualitas, performa dan harga produk dengan produk subtitusinya. Tekanan dari tiga factor adalah :

1. harga dari produk subtitusi cukup atraktif bagi pembeli.
2. apakah produk subtitusi memiliki kualitas, performance, dan atribut lain yang dapat memuaskan pemnbeli.
3. tingkat kemudahan pembeli untuk beralih kepada produki subtitusi

produk subtitusi yang tersedia di pasar dengan harga atraktif menciptakan tekanan persaingan dengan adanya plafon harga bagi perusahaan pemain dalam industri sehingga mereka harus memberikan insentif agar pembeli tidak beralih pada produk subtitusi



Daftar Pustaka :
Porter, Michael E, 1998, competitive Starategy :Techniques for analyzing industries and competitor, the Free Press, New York.

Thompson Jr. Arthur A, Strickland III, A.J., Gamble, Jhon E., 2007, Crafting and Executing Startegy : the quest for competitive Advantage concepts and casese. Mc Graw-Hill Company inc., New York.

No comments:

Post a Comment